13 hal baik pada 2013

Berhentilah bertanya, ‘Mengapa 13?’ Ya, berhentilah melontarkan pertanyaan itu.

Saya pikir itu kalimat pembuka yang pas untuk tulisan ini. Saya bosan dengan pertanyaan itu di inbox saya dan malas pula menjelaskannya. Beberapa pertanyaan perlu dijawab, beberapa lagi saya biarkan berlalu tanpa merasa perlu menjawabnya. Atau-atau-atau… begini saja, supaya ‘terkesan’ saya orang baik—sebagaimana kebanyakan orang ingin dinilai begitu—maka saya akan jawab dengan pernyataan singkat: suka aja. Nggak boleh?

Nah, karena ‘suka aja’, maka tulisan kali ini pun tentang 13 hal baik yang saya alami selama 2013. Kenapa 13? Ya, tadi, suka aja. Apakah hal lain yang terjadi selama 2013 tak baik? Ya, baik juga tapi ini, kan, perkara saya suka saja. Boleh, dong, kalau begitu aja?

Saya sengaja memilih memuat tulisan ini di blog pada 1 April 2014. Menurut kalendar Gregorian yang sempat dianut Prancis beberapa ratus tahun lalu, awal tahun dimulai pada April, bukan Januari. Nah, sebagaimana khalayak umumnya mencoba mengingat apa yang terjadi sepanjang tahun pada malam tahun baru, maka saya pun turut arus. Hanya saja saya memilih menuruti kalendar kuno Gregorian. Nggak papa, kan, beda?

Ini kenapa jadi saya yang gemar bertanya, ya, di setiap akhir paragraf? Ya, sudahlah. Tiga belas hal baik—bukan kesialan—yang menimpa saya sepanjang 2013 itu adalaaaaah…. * jeng jeng jeng *

1. Patah hati

Ya, awal tahun saya dibuka dengan kesadaran bahwa saya patah hati. Inilah salah satu hal terbaik yang terjadi pada saya. Seseorang bisa saja jatuh cinta diam-diam, tetapi saya ternyata mengalami patah hati yang diam-diam itu.

2. Bertemu dan belajar dari orang-orang berpengaruh di dunia

Tahun ini, sekali lagi saya diminta menjadi pembicara mewakili Indonesia di sebuah forum internasional. Di forum ini, saya bertemu dengan pembicara dari negara-negara lain seperti Australia, USA, KambojaIndiaFilipina, Singapura, dan Malaysia. Semuanya adalah orang-orang yang berpengaruh di bidangnya. Selama tiga hari saya belajar banyak hal dari mereka. Serunya lagi, meskipun mereka terkenal di dunia—sosok mereka diprofilkan di media-media internasional—nggak ada satu pun dari mereka yang sombong. Kami hangout, kabur, dan selfie bareng!

3. Bertualang di Penang dan Langkawi bareng Yunika 

Akhirnya kesampaian juga pergi ke Penang, bahkan sampai ke Langkawi! Ini pertama kalinya kami pergi berlibur dengan menggunakan uang tabungan khusus liburan milik kami berdua.

4. Dieng dan Wonosobo

Sejujurnya saya memutuskan ke sini karena terprovokasi bualan Farid Gaban. Si Tua Bangka Kerapat itu tak membual, saya memang dengan gampangnya menyukai kota kecil bernama Wonosobo ini.

5. Bertemu dia

🙂

6. Makeover tato

Akhirnya menemukan ‘sang penato’ dan  waktu yang pas untuk melanjutkan tato di mata kaki.

7. Menjejakkan kaki di ujung barat kepulauan Indonesia—Pulau Weh, Sabang, Aceh, dan Takengon

Ini salah satu hal yang tak pernah ada di dalam rencana 2013. Gara-gara ‘desakan’ Philardi (mainmakan.com) saya pergi ke sana. Hitung-hitung hadiah ulang tahun buat diri sendiri sembari melanjutkan resolusi untuk kembali menyukai pantai dan laut. Ternyata, Pulau Weh, Sabang tak hanya memiliki pantai yang indah. Daratannya juga menarik untuk dieksplorasi. Lalu tanpa perencanaan, bermain sampai ke Takengon.

8. Pindah

Manusia bertahan hidup dengan melakukan perpindahan terus-menerus. Saya memutuskan pindah dari tempat yang sudah saya diami sekian lama. Kisahnya ada di sini.

9. Lebaran lengkap.

Pertama kalinya lebaran dengan anggota keluarga lengkap—termasuk anggota baru keluarga.

10. Menggila di Bukittinggi bareng Mia, Echa, dan Wiwit

Aduh. Saya jatuh cinta pada kota ini. Elok nian!

11. Unforgettable GagasMedia

Merayakan 10 tahun GagasMedia dengan bolos kerja bersama. Seharian main dan bersenang-senang bersama teman-teman GagasMedia-Bukune. It was fun! Dan hari itu hashtag #unforgettable menjadi trending topic di twitter. Thank you, guys! Kisah saya bergabung di GagasMedia bisa dibaca di sini.

12. Belajar menulis bersama teman-teman di Raja Ampat

Nggak pernah mimpi sampai ke sini, apalagi buat belajar menulis bersama teman-teman di Misool dan Kofiau. Salah satu pengalaman paling berharga yang saya punya. Kisahnya bisa dibaca di sini.

13. 35 hari sebelum 35

Berhasil mewujudkan perjalanan 35 hari,  mengunjungi Maroko dan beberapa negara di Eropa. Kisahnya ada di sinidi sini, dan di sini.

Semoga ada banyak 13 hal baik lainnya pada hari-hari ke depan, tak terkecuali pada lintasan waktu kalian. Hm, saya sedang berpikir untuk mewarnai rambut saya pada April ini demi menambah peruntungan. Kira-kira warna apa yang cocok, ya? [13 – udah, deh, nggak usah ditanya lagi ]

windy ariestanty

Author: windy ariestanty

a writer who loves traveling and falling in love with places she hasn't visited and people she hasn't met yet. she thinks that she is the wind.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *